Pages

Selasa, 25 Agustus 2009

MISI MUHAMMADIYAH


Mengingat demikian pentingnya posisi dan peranan misi Muhammadiyah bagi kehidupan Persyarikatan, maka misi tersebut tidak hanya harus dipahami, melainkan juga harus diamalkan dan diperpuangkan, baik secara perorangan oleh para aktivis dan pimpinan Persyarikatan, maupun secara kelembagaan oleh seluruh komponen Persyarikatan.
Dalam upaya menjelaskan misi Muhammadiyah yang sangat penting itu, dalam Pedoman ini akan dipaparkan penjelasan yang pernah diberikan oleh Ustaz H. Ahmad Azhar Basyir, MA (ketua PP Muhammadiyah periode 1990 – 1995) sebagai berikut :



Sejak mula mula didirikan hingga sekarang dan untuk waktu waktu yang akan datang, menurut hemat saya, misi Muhammadiyah dapat dikatakan berkisar pada tiga pokok, yang mudahnya dapat dikatakan tiga pola perjuangan Muhammadiyah, yaitu : 1. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni, sesuai degan ajaran Allah SWT yang dibawa oleh seluruh Rasul Allah, sejak Adam hingga Muhammad saw. 2. Menyebarluakan ajaran Islam yang bersumber kepada kitab suci Al-Quran, Kitab Allah yang terakhir diturunkan untuk umat manusia dan Sunnah Rasul ; 3. Mewujudkan amalan amalan Islam dalam kehidupan perorangan, keluarga dan masyarakat.
Dalam menegakkan misinya menegakkan tauhid yang murni itu, Muhammadiyah selamanya berpedoman kepada janji Allah, yang antara lain disebutkan dalam Al-Quran 47:& : “Wahai orang orang yang beriman, bila kamu tegakkan ajaran ajaran agama Allah, niscaya Dia akan melimpahkan karunia pertologanNya kepada kamu dan akan meneguhkan tempat kamu berpijak

Spirit Kelahiran Muhammadiyah

Sejarah berdirinya Muhammadiyah memang didorong oleh firman Allah dalam A’Qur’an surat Ali Imran ayat ke-104 . berbagai catatan dari para tokoh Muhammadiya. Termasuk buku Matahari Matahari Muhammadiyah karya KH.Djarnawi Hadikusumo mengukuhkan fakta sejarah tersebut. Dalam Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah yang dirumuskan pada masa kepemimpinan dan atas prakarsa Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah, Ki Bagus Hadikusumaa (1945-1953) yang kemudian disahkan pada Sidang Tanwir tahun 1961, secara tersurat dinyatakan sebagai berikut :
“ Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Quran surat Ali Imran ayat 104 :


‘Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang orang mukmin’ (QS.At Taubah : 128)


0 Comments:

Post a Comment